Thursday, November 27, 2014
BERSYUKUR
ADALAH CITRA SEORANG BERIMAN
Tak terasa tahun liturgi kita tahun 2014 sudah berakhir pada saat kita
merayakan pesta Kristus Raja Semesta Alam. Sebagai ungkapan rasa syukur umat
paroki Kristus Raja Karawang mengadakan serangkaian acara. Dalam refleksi yang dibalut dengan doa
npvena yang diadakan di tiap-tiap lingkungan, mau melihat kembali sejauh mana Tuhan Yesus
Kristus Raja Alam Semesta menjadi figure,tokoh,bahkan Tuhan yang menyelimuti
seluruh aspek kehidupan umat Katolik yang di ada di Karawang.
Dalam refleksi ada rasa syukur yang mencuat ,dimana walau pun kita
citra rasa berbeda-beda, latar budaya yang ragam pesona, umat tetap merasa
bersatu dalam Jungjungan Yesus Kristus. Dia menjadi ragi dalam adonan pola
hidup, pola pikir, pola tindakan kemanusiaan.
Dalam aksi terlintas rasa syukur dengan pola ingin berbagi dengan
komunitas yang harus bekerja keras untuk mengatasi kebutuhan hidupnya.
Merekalah abang becak kota Karawang dan sekitarnya, tindakan kemanusiaan yang sangat
sederhana ini merupakan simbolisiasi rasa syukur dan kepedulian dengan
komunitas yang harus banting tulang untuk menafkahi keluarganya.
Berbagi rezeki dan hati dengan orang-orang yang layak diperhatikan seperti yang
diilhamkan bacaan Injil pada hari Minggu Pesta Kristus Raja, ternyata adalah
hal yang perlu dilakukan sebagai penganut dan pengikut Yesus Kristus. Jika anda
pengikut Kristus harus rela berbagi waktu, hati, dan rejeki. Jika Anda sekarang belum
terpikirkan karena kurang faham, maka mulailah melakukan sesuatu yang memang
harus dilakukan sebagai pengikut Kristus, lakukanlah sesuai dengan kemampuan
kita masing-masing. Kata-kata injil mungkin masih kita ingat,” Jika Anda memberi minum kepada
salah satu orang yang miskin ini, Anda melakukannya untuk
Aku”.
Selamat kepada seluruh umat yang terlibat dalam pesta HPS dan Pesta
Kristus Raja, biarlah api semangat memberikan hati dan waktu selalu menguatkan
tekad seluruh umat untuk lebih bersemangat menyambut tahun baru liturgi yaitu
Masa Adven, Masa Persiapan Kedatangan Tuhan Yesus Kristus, yaitu Dies Natalis.
( Yba ).
Monday, November 3, 2014
65/WP/2014
PERINGATAN
ARWAH KAUM BERIMAN
Api Penyucian,
doa-doa bagi orang yang sudah meninggal, apakah ada dasar biblisnya? Api
penyucian adalah suatu keadaan bagi jiwa-jiwa yang telah meninggal. Pada waktu
meninggal mereka ada dalam rahmat, tetapi mereka masih mempunyai cacat-cela dan
pengaruh dosanya atau mereka masih mempunyai dosa-dosa kecil dalam jiwanya.
Meskipun dalam Kitab Suci tidak secara eksplisit tertulis bahwa sesudah kematian masih ada
pemurnian atas dosa-dosa dan hukuman, namun dengan jelas ditunjukkan secara
implisit. Dari 2 Mak 12:40-46 ternyata ada keyakinan di
antara bangsa Yahudi pada akhir Perjanjian Lama, bahwa dosa-dosa yang tidak
diampuni di dunia ini, setelah kematian harus ditebus. Doa-doa dan korban buat
orang-orang yang meninggal dapat menolongnya.
“Pada hari
berikutnya ketika waktu mendesak pergilah anak buah Yudas untuk membawa pulang
jenazah orang-orang yang gugur dengan maksud bersama kaum kerabat mereka
mengebumikan jenazah-jenazah itu dipekuburan nenek moyang. Astaga, pada tiap-tiap
orang yang mati itu mereka temukan dibawah jubahnya sebuah jimat dari
berhala-berhala kota Yamnia. Bagi orang-orang Yahudi hal ini dilarang oleh
hukum Taurat. Maka menjadi jelaslah bagi semua orang mengapa orang-orang itu
gugur; lalu smua memuliakan tindakan Tuhan, Hakim yang adil, yang menyatakan
apa yang tersembunyi. Mereka pun lalu mohon dan berharap, semoga dosa yang
telah dilakukan itu dihapus semuanya. Kemudian dikumpulkannya uang
ditengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke
Yerusalem untuk dipersembahkan sebagai korban penghapusan dosa. Hal ini sungguh
suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh arena Yudas memikirkan
kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu
akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagi pula Yudas ingat bahwa tersedialah
pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Dari
sebab itu, disuruhnyalah mengadakan korban suci penebusan untuk semua orang yang
sudah mati, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka ( 2 ak 12:39-45).
Juga bagi mereka
yang tidak menerima bahwa kitab Makabe termasuk Kitab Suci, adalah suatu bukti
historis, bahwa umat Yahudi memberikan kurban, agar orang-orang yang meninggal
dibebaskan dari dosa. Jadi, mereka percaya bahwa sesudah kematian ini ada masa
penantian untuk membersihkan jiwa.
Umat Yahudi
sekarang juga masih selalu mengenal doa untuk orang-orag yang sudah meninggal.
Dalam Buku Pegangan umat Yahudi, yang dipakai untuk orang-orang sakit,
orang-orang meninggal dan yang dipakai di tempat makam, terdapat doa-doa
sebagai berikut ( bersambung).( Yba).
Recharge
Your Love and Spirit of Nationalism
“Recharge
Your Love and Spirit of Nationalism” yang berarti mengecas atau mengisi kembali
cinta dan semangat nasionalisme,demikianlah tema dari Katabapa Funday yang
diselenggarakan oleh OMK Karawang di kompleks sekolah Ign.Slamet Riyadi
Resinda,dan gereja St.Marinus.Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Sabtu,25 Oktober 2014 ini melibatkan
Bina Iman Anak,KSK,OMK,dan orang tua,dari Paroki
Karawang,Purwakarta,Pamanukan,Stasi Cikampek.Pastor Tri,dari Purwakarta turut
mendukung acara dekanat Katabapa tersebut.
Acara
dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Pst.Haris Andjaja OSC.dilanjutkan dengan
lomba poster,dengan menggunakan bahan daur ulang.Poster yang dibuat bertemakan
kebangsaan.Setelah poster jadi dan selesai,peserta lomba mempresentasikan
poster karyanya.Lomba dimenangkan oleh peserta dari Paroki Karawang.
Kegiatan
dikemas semeriah mungkin dan melibatkan
semua kategori. Aneka macam games kebersamaan maupun olahraga dengan melibatkan
BIA,KSK,OMK,maupun orang tua.Tujuan permainan-permainan ini untuk mengakrabkan
umat antarparoki.Untuk orang tua juga ada acara sharing bersama.
Setelah
lomba untuk BIA dan KSK selesai,pada pukul 14.30 dilanjutkan acara untuk orang
tua ,yaitu “Share and Learning”.Dalam acara ini bertujuan agar saling sharing tentang keikutsertaan dan
keaktifan orang tua dalam gereja maupun peran serta mereka dalam lingkup
masyarakat umum.Bagaimana mengatasi intoleransi dalam hidup beragama dengan
narasumber Pst.Haris Andjaja OSC.
Acara
selanjutnya adalah pertandingan futsal.Sebelum pertandingan ada persembahan
cheers dari OMK Karawang ( enam pemuda berdandan ala gadis yang lincah dan genit
) dan cheers dari Pamanukan.Seru,lucu,dan menghibur.Dalam pertandingan futsal,Stasi
Cikampek juara I,Paroki Karawang,juarake-2,dan juara ke-3 diraih oleh Paroki
Pamanukan.
Setelah
semua lomba selesai,peserta bersiap-siap ke gereja,untuk mengikuti acara talkshow,yang dibawakan oleh
Pst.Antonius Hariyanto.Talkshow membahas peran orang muda dalam kegiatan gereja
dan masyarakat.Hendaknya muda-mudi menjadi 100%
Katolik,100% Indonesia,dengan aktif di gereja,mau memahami politik negara,dan
mau memahami politik Negara dan mau menjadi suci ( berdoa,bekerja,dan melayani
).
Acara
ditutup dengan Ekaristi Kaum Muda pukul 17.30 yang dipimpin oleh Pst.Dominikus
Sidauruk OSC.Dalam kesempatan ini Pst.Domi bertanya kepada Bapak Markus
Damar,dari Purwakarta, tentang pendapat beliau terhadap kegiatan Katabapa
Funday,Bapak Markus mengatakan bahwa proses acara berjalan dengan baik dan teman-teman
dapat berinteraksi antarparoki.Acaranya pun dikemas dengan baik oleh para
panitia sehingga teman-teman yang hadir
masih bertahan dalam acara ini sampai selesai.
Dalam
kesempatan lain,Ibu Anna Maria Rinawati,dari Pamanukan,juga mengatakan hal
positif tentang kegiatan ini.Ibu Anna menyatakan bahwa, acara Katabapa fun day
yang diselenggarakan oleh OMK Paroki Karawang ini sangat bagus,berkesan.Menjadi
wadah saling mengakrabkan antarparoki.Anak-anak BIA asuhannya juga terlihat
menikmati permainan yang diselenggarakan
panitia.Hanya saja perlu ditingkatkan lagi agar permainan BIA,OMK,orang tua
agar terpisah.
Seperti
yang disampaikan oleh Helena,salah satu KSK dari Karawang,acaranya
menarik,seru,meski panas sekali,tetapi pesrta tetap antusias dalam mengikuti
acara.Sayang,Paroki Subang tidak bisa turut serta karena ada acara lain.Semoga
lain kali bisa diikuti seluruh dekanat Katabapa.
-----Terima
kasih buat Helena Malau dan Rere----
Subscribe to:
Posts (Atom)