Antara Galau dan Iman
Apakah
orang beriman bisa galau? Kepada Allah
yang menyampaikan wahyu, manusia wajib menyatakan ketaatan iman, seruan konsili
Vat ll. Namun di lain pihak manusia
dengan bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah, dengan mempersembahkan
kepatuhan akal budi serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyukan
dan dengan sukarela menerima sebagai kebenaran, wahyu yang ddikaruniakan
olehNya. Tetapi di lain pihak manusia juga bisa menolak tawaran kasih Allah.
Pada saat tarik ulur dalam hati dan pikiran manusia dalam menanggapi situasi
hidup tanpa disertai ketaatan iman akan
terjadi kegalauan.
Kepatuhan
akal budi dan kehendak sepenuhnya, merupakan jawaban iman yang wajar terhadap
tawaran kasih Tuhan, sebagaimana kelihatan dalam contoh Abraham. Orang tidak
galau kalau dalam menghadapi situasi hidupnya,jika ketaatan iman diberi peluang
untuk memberi jawaban akan persoalan hidup yang dihadapi. Iman adalah
penyerahan total kepada yang menyatakan diri tidak karena terpaksa melainkan “
dengan sukarela”. Artinya jawaban manusia berasal dari hati yang tulus dan
ikhlas, yang sejak semula Gereja menekankan bahwa iman bersifat bebas merdeka.
Kebebasan
iman berarti keyakinan bahwa lebih baik menyerahkan diri kepada kebaikan Tuhan
daripada memusatkan perhatian pada diri sendiri. Kasih Tuhan menembus rasa
takut dan bela diri, yang mengurung manusia dalam dirinya sendiri dan
membuatnya menjadi budak perasaanya sendiri. Disinilah benih munculnnya
perasaan galau. Sedangkan iman membebaskan karena memecahkan belenggu ketakutan
dan kecurigaan.
Dalam
iman, manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak terbatas berkenan
memasuki hidup manusia yang serba terbatas, menyapa dan memanggilnya. Orang
galau butuh energi untuk membangkitkan iman. Iman penyerahan diri kepada Sang
Pemberi Hidup, yang sanggup memberikan tatanan hidup yang kreatif, walaupun
jalan hidup yang dihadapi sumpek , jelimet, kompleks. Seberkas sinar ilahi
tidak akan pudar dengan persoalan yang dihadapi manusia. Songsonglah sinar ilahi
dengan iman yang membara. Maka Anda akan
berkata,” selamat tinggal saudara
galau”( Yba)
No comments:
Post a Comment