Monday, September 15, 2014

Muliakanlah Allah dengan Membangun Bangsa dan Negara

            Inilah tema Aksi Puasa Pembangunan kita  tahun 2014. Ada ajakan dan seruan dari pimpinan gereja keuskupan bahwa keterlibatan dalam bidang sosial-politik  merupakan bagian integral iman Kristen. Dalam konteks bangsa Indonesia yang akan melaksanakan pesta demokrasi, memilih para wakil rakyat dan pimpinan pemerintahan, setiap umat Katolik sebaiknya menyalurkan hak dan kewajibannya dengan memberikan suara.
            Perlu dipahami dengan penuh kesadaran yang mendalam, bahwa satu suara yang dimiliki oleh setiap orang akan menentukan “nasib” kehidupan berbangsa dan bernegara untuk lima tahun ke depan. Walau dipihak lain kehidupan  berpolitik tidak hanya ditunjukkan dalam keikutsertaan kita dalam pemilihan umum. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa terlibat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dengan masuk kedalam dinamika kehidupan masyarakat. Terlibat aktif dalam menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan, keamanan bahkan mengambil bagian dengan kepengurusan RT atau Rw serta membina persaudaran dengan hadir dalam peristiwa-peristiwa yang terjaddi dalam lingkungan masyarakat, entah peristiwa suka mau pun duka.
            Untuk masa yang akan datang, kita harus mempersiapkan generasi yang akan datang menjadi tokoh-tokoh Kristiani yang mampu memberikan warna di negara kita ini. kita tidak hanya sekedar tinggal di negara yang besar ini, melainkan kita harus sungguh merasa memiliki bangsa ini. Gereja menghormati banyak pria dan waita yang melayani Tuhan melalui komitmen mereka yang murah hati pada politik dan pemerintah. Salah satu tokoh Gereja yang memberikan perhatian pada kehidupan bernegara adalah Santo  Thomas More, yang telah dimaklum sebagai Pelindung para Negarawan dan politisi. Dia memberikan kesaksian dengan kemartirannya pada “keluhuran suara hati manusia yang tak dapat dibatasi”. Meskipun dihimpit oleh berbagai bentuk tekanan psikologis, Santo Thomas More menolak  untuk berkompromi, tidak pernah meninggalka “kesetiaan yang konstan pada otoritas dan lembaga-lembaga yang sah” yang membeda-bedakannya. Ia telah mengajarkan melalui hidup dan kemartirannya bahwa” manusia tidak dapat dipisahkan dari Tuhan, atau para politisi tak dipisahkan dari moralitas.

            Dalam masa pra-paska 2014, kita diajak untuk merenungkan tanggungjawab kita sebagai warga katolik dan warga negara dengan merenungkan tema APP” Muliakan Allah dengan Membangun Bangsa dan Negara”.

No comments:

Post a Comment