Inilah tema Aksi Puasa Pembangunan kita tahun 2014. Ada ajakan dan seruan dari
pimpinan gereja keuskupan bahwa keterlibatan dalam bidang sosial-politik merupakan bagian integral iman Kristen. Dalam
konteks bangsa Indonesia yang akan melaksanakan pesta demokrasi, memilih para
wakil rakyat dan pimpinan pemerintahan, setiap umat Katolik sebaiknya
menyalurkan hak dan kewajibannya dengan memberikan suara.
Perlu dipahami dengan penuh kesadaran yang mendalam, bahwa
satu suara yang dimiliki oleh setiap orang akan menentukan “nasib” kehidupan
berbangsa dan bernegara untuk lima tahun ke depan. Walau dipihak lain
kehidupan berpolitik tidak hanya
ditunjukkan dalam keikutsertaan kita dalam pemilihan umum. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita bisa terlibat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dengan
masuk kedalam dinamika kehidupan masyarakat. Terlibat aktif dalam menjaga
kebersihan dan ketertiban lingkungan, keamanan bahkan mengambil bagian dengan
kepengurusan RT atau Rw serta membina persaudaran dengan hadir dalam
peristiwa-peristiwa yang terjaddi dalam lingkungan masyarakat, entah peristiwa
suka mau pun duka.
Untuk masa yang akan datang, kita harus mempersiapkan
generasi yang akan datang menjadi tokoh-tokoh Kristiani yang mampu memberikan
warna di negara kita ini. kita tidak hanya sekedar tinggal di negara yang besar
ini, melainkan kita harus sungguh merasa memiliki bangsa ini. Gereja
menghormati banyak pria dan waita yang melayani Tuhan melalui komitmen mereka
yang murah hati pada politik dan pemerintah. Salah satu tokoh Gereja yang
memberikan perhatian pada kehidupan bernegara adalah Santo Thomas More, yang
telah dimaklum sebagai Pelindung para Negarawan dan politisi. Dia memberikan
kesaksian dengan kemartirannya pada “keluhuran suara hati manusia yang tak
dapat dibatasi”. Meskipun dihimpit oleh berbagai bentuk tekanan psikologis,
Santo Thomas More menolak untuk
berkompromi, tidak pernah meninggalka “kesetiaan yang konstan pada otoritas dan
lembaga-lembaga yang sah” yang membeda-bedakannya. Ia telah mengajarkan melalui
hidup dan kemartirannya bahwa” manusia tidak dapat dipisahkan dari Tuhan, atau para politisi tak dipisahkan dari moralitas.
Dalam masa pra-paska 2014, kita diajak untuk merenungkan
tanggungjawab kita sebagai warga katolik dan warga negara dengan merenungkan
tema APP” Muliakan Allah dengan Membangun Bangsa dan Negara”.
No comments:
Post a Comment